Rusaknya Moral Pemuda Bangsa

  Seperti yang di muat dalam pancasila khususnya sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradap”. Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia diharapkan untuk hidup adil dan beradap. Untuk mencapai masyarakat yang beradap di perlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral dan gaya hidup bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan-perbuatan  rakyat Indonesia itu sendiri khususnya para remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia.


Kebobrokan moral yang dipertontonkan oleh para pemuda saat ini sungguh berhasil membuat keresahan bagi para masyarakat terutama bagi mereka para pemuda yang gemar membuat onar di lingkungan hidup masyarakat seperti di jalanan seperti aktivitas begal yang saat ini sedang marak dilakukan oleh pemuda-pemuda rusak, yang kesemuanya lebih didominasi oleh pemuda yang mengklaim dirinya sebagai preman yang tak ada tandingannya, sok jagoan atau apalah yang mereka anggap bahwa mereka lah menguasai suatu daerah tersebut.


Memasuki era kehidupan dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui media cetak, TV, internet, komik,  media ponsel, dan DVD bajakan yang berkeliaran di masyarakat, tentunya memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Setiap fenomena yang ada dan terjadi di dunia, tentunya akan memberikan nilai positif sekaligus negatif.  Sangat tergantung pada pola pikir dan landasan hidup pribadi masing-masing. Setiap individu dari kita akan merasa senang dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Dalam hal ini mengakibatkan kecenderungan yang berlebihan dan dapat menimbulkan ketergantungan pada setiap individu bahkan dapat mempengaruhi gaya hidup dalam masyarakat. Remaja sebagai individu yang masih bersifat labil lebih mudah terpengaruh dengan segala sesuatu yang muncul di masyarakat seperti teknologi. Teknologi yang membawa dampak negatif cenderung menyerang kaum remaja. Hal ini lah yang menjadi kekhawatiran masyarakat bahkan pemerintah sekalipun karena bagaimanapun juga remaja adalah generasi muda yang akan menjadi penerus dari generasi-generasi sesudahnya.

 Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah diperlukan agar mereka tidak "kuper" dan "jomblo" yang biasanya jadi anak mama. "Banyak teman maka banyak pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi, dan tentu saja ada yang bersikap terpuji. Benar agar kita tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang menyesatkan. Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksi pun mengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut.  Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami kehamilan biasanya mendapatkan respon dari dua pihak. Pertama yaitu dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponya dengan sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal, lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat kita. Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah. Karena masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu dan bayi mereka namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di masyarakat dan juga membebani sumber-sumber kesejahteraan.


Media adalah wadah yang menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Media pun seringkali berperan dalam mengembangkan kebudayaan, juga tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.


Ada baiknya kita sebagai remaja dan masyarakat harus bisa memilah mana informasi yang harus diserap mana yang harus dibuang. Di era informasi ini, sangat penting bagi kita untuk mengendalikan diri kita sendiri, agar sikap dan perilaku kita tetap positif dan baik untuk masyarakat. Jangan sampai kita terbawa-bawa oleh hal-hal negatif yang dibawa oleh media maupun orang lain.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.